RSS2.0

JENIS-JENIS BIAYA PROYEK

Minggu, 20 November 2011

Dalam perhitungan estimasi biaya proyek konstruksi jenis-jenis biaya dibedakan sebagai berikut :

Biaya Langsung (Direct Cost)

Yang dimaksud dengan biaya langsung adalah biaya yang berhubungan dengan konstruksi / bangunan, diantaranya adalah :

v Biaya untuk bahan / material

Untuk menghitung biaya langsung mengenai bahan bangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- Bahan sisa / yang terbuang (waste)

- Harga loco atau franco

- Cari harga terbaik yang masih memenuhi syarat bestek.

- Cara pembayaran kepada penjual (supplier)

v Biaya untuk upah buruh / labor / man power.

Untuk menghitung biaya langsung mengenai upah buruhbangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- Untuk menghitung upah buruhdibedakan dalam : upah harian, borongan per unit volume atau borong keseluruhan (borong dol) untuk daerah-daerah tertentu.

- Selain tariff upah perlu juga diperhatikan factor-faktor kemampuan dan kapasitas kerjanya.

- Perlu diketahui apakah buruh atau mandor dapat diperoleh dari daerah sekitar lokasi proyek atau tidak. Bila tidak, berarti harus didatangkan buruh dari daerah lain. Ini menyangkut masalah : ongkos transport dari daerah asal ke lokasi proyek, penginapan, gaji ekstra dan lain sebagainya.

- Undang-undang perburuhan yang berlaku perlu diperhatikan.

v Biaya untuk penggunaan peralatan / equipments.

Untuk menghitung biaya langsung mengenai biaya peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi / bangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- Untuk peralatan yang disewa perlu diperhatikan ongkos keluar masuk garasi, ongkos buruh untuk menjalankan peralatan, bahan baku dan biaya operasi kecil.

- Untuk peralatan yang tidak disewa perlu diperhatikan bunga investasi, depresiasi, reparasi besar, pemeliharaan dan ongkos mobilisasi.

Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi / bangunan tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut, diantaranya adalah :

v Biaya overhead

Biaya overhead dapat digolongkan menjadi 2 jenis biaya yaotu :

· Overhead Proyek (dilapangan), diantaranya adalah :

§ Biaya personil di lapangan

§ Fasilitas sementara proyek seperti biaya untuk pembuatan ; gudang, kantor, penerangan, pagar, komunikasi, transportasi.

§ Bank Garansi, bunga bank, ijin banunan, pajak.

§ Peralatan kecil yang umumnya habis / terbuang setelah proyek selesai.

§ Foto-foto dan gambar jadi (asbuild drawing)

§ Kwlitas kontrol, seperti test tekan kubus / silinder beton, baja sondir , boring.

§ Rapat-rapat di lapangan

§ Biaya-biaya pengukuran.

· Overhead Kantor

Adalah biaya untuk menjalankan suatu usaha, termasuk didalamnya seperti sewa kantor dan fasilitasnya, honor pegawai, ijin-ijin usaha, prakwalifikasi, referensi bank, anggota assosiasi.

v Biaya tak terduga / Contigencies.

Biaya tak terduga adalah salah satu biaya tak langsung, yaitu biaya untuk kejadian-kejadian yang mungkin terjadi atau mungkin tidak. Misalnya naiknya muka air tanah, banjir, longsornya tanah dan sebagainya. Berapa biaya yang perlu kita sediakan untik ini ?. Ternyata lebih sulit dihitung dari pada biaya langsung. Pada umumnya biaya ini diperkirakan antara 0,5 sampai 5 % dari biaya total proyek.

Yang termasuk dalam kondisi kontigencies adalah sebagai berikut :

o Akibat Kesalahan

Kesalahan kontraktor dalam memasukkan beberapa pos pekerjaan, gambar yang kurang lengkap (misalnya ada di bestek, tetapi tidak tercantum pada gambar).

o Ketidak Pastian Subyektif

Ketidak pastian yang subyektif (Sbjective Uncertaintues), timbul karena interpretasi subyektif terhadap bestek, misalnya tercantum dalam RKS :

“ Bahan penutup atap (genteng) Merk Jenis Karang Pilang atau lainnya yang disetujui direksi “. Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk Jatiwangi yang harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat distujui oleh konsultan pengawas.

Ketidak pastian yang lain adalah fluktuasi harga material dan upah buruh yang tidak dapat diperkirakan. Misalnya disebut dalam bestek :” Eternit menggunakan eternity Semen Gresik dan setara yang disetujui oleh direksi”. Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk Kerang yang harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat disetujui oleh konsultan pengawas karena perlu dihitung nilai feasibilitasnya.

o Ketidak pastian Obyektif

Ketidak pastian yang obyektif adalah ketidak pastian tentang perlu tidaknya suatu pekerjaan, dimana ketidak pastian itu ditentukan oleh obyek diluar kemampuan manusia, misalnya : perlu tidaknya dipasang sheet pile untuk pembuatan pondasi. Dalam hal ini perlu tidaknya sheet pile ditentukan oleh factor tinggi rendahnya muka air tanah pada waktu pondasi dibuat.

o Variasi Efisiensi

Variasi efisiensi dari sumber daya yaitu effisiensi dari buruh, material dan peralatan.

v Keuntungan / profit.

Untuk inilah seseorang mau mengambil resiko menjadi kontraktor. Kalau tanpa keuntungan, siapa yang akan mau ?. karena itulah perlu diingat bahwa keuntungan tidak sama dengan gaji. Keuntungan adalah hasil jerih payah dari keahlian, ditambah hasil dari factor resiko. Semua jenis biaya diatas adalah biaya yang mau tidak mau harus dikeluarkan. Jadi seyogyanya tidak dapat dikurangi (kecuali mengadakan pelanggaran). Maka satu-satnya biaya yang dapat kita tambah atau dikurangi adalah keuntungan. Bila kita ingin memenangkan suatu tender sedangkan saingannya cukup banyak, maka kita berani untuk menurunkan harga penawaran dengan mengurangi keuntungan.

2 komentar:

masigit mengatakan...

Dear admin kami ada artikel menentukan tarif mesin per jam mohon kiranya sudi untuk review, terimakasih sebelumnya

Firdi Setiawan mengatakan...

Mas mau tanya, kenapa dalam menjalankan proyek itu harus mengklasifikasikan biaya / type of costs? Mohon penjelasannya mas